Perlu alat ukur listrik untuk mengukur besaran listrik, seperti tegangan, arus, daya, resistansi, faktor kerja, frekuensi dan lain sebagainya. Dengan alat ukur listrik, pengguna atau teknisi bisa mengetahui besaran listrik DC maupun AC dengan akurat. Dulu, alat ukur kelistrikan masih menggunakan pengukuran analog, yang menggunakan jarum untuk menunjuk angka atau skala. Nah, berkat perkembangan teknologi seperti sekarang ini, sudah banyak alat ukur kelistrikan digital, yang tentunya lebih mudah digunakan. Alat ukur kelistrikan sendiri ada bermacam-macam, dengan fungsi dan kegunaan yang berbeda-beda. Misalnya saja Ampere Meter, alat ukur kelistrikan untuk mengetahui arus listrik di rangkaian elektronika. Nah, silahkan pelajari macam-macam alat ukur listrik dan fungsinya di artikel ini! Macam-macam Alat Ukur Listrik dan Fungsinya1. Ampere Meter2. Volt Meter3. Frekuensi Meter4. Watt Meter5. Ohm Meter6. KwH Meter7. Megger8. Tachometer9. Oscilloscope10. Multimeter11. Manifold12. Generator Fungsi13. Fluxsi Meter14. Termometer15. Tang Ampere16. Avo MeterKesimpulanPenutup 1. Ampere Meter Pertama, ada Amperemeter, alat yang digunakan untuk mengukur arus AC yang berada di dalam rangkaian elektronika. Dengan Amperemeter ini, arus listrik yang melewati penghantar di rangkaian listrik bisa diketahui dengan akurat. Lalu, bagaimana cara kerja dan menggunakan Ampere Meter? Penggunaannya hanya perlu dengan memasangnya secara seri ke dalam suatu penghantar. Selain itu, biasanya alat ini juga bisa bekerja jika dipasang pada bagian paling ujung penghantar. 2. Volt Meter Berikutnya ada Volt Meter, alat ukur listrik yang berguna untuk mengukur tegangan AC yang masuk ke dalam suatu rangkaian. Volt Meter sering digunakan oleh teknisi elektronika untuk tahu dengan akurat berapa tegangan listrik yang masuk ke dalam rangkaian. Cara kerja alat ukur kelistrikan ini adalah dengan memasangnya secara paralel di rangkaian listrik dengan potensial yang berbeda. Selanjutnya tinggal menyesuaikan pemasangan kutub Voltmeter, yaitu kutub positif dipasangkan dengan potensial tinggi, dan kutub negatif dipasangkan dengan potensial rendah. 3. Frekuensi Meter Frekuensi Meter adalah alat pengukuran listrik yang digunakan untuk mengukur frekuensi di rangkaian listrik AC. Maksud dari frekuensi di sini adalah banyaknya getaran yang terjadi di rangkaian listrik AC setiap detiknya. Nah, cara menggunakan Frekuensi Meter untuk mengukur banyaknya getaran setiap detik adalah seperti di bawah ini Siapkan Frekuensi Meter, lengkap dengan stop kontak, lidah getar dan kabel penghubung. Pasang kabel penghubung ke dua lubang Frekuensi Meter. Hubungkan dua kabel penghubung secara bersamaan ke stop kontak. Cek lidah getar yang bergetar paling cepat, itulah hasil pengukurannya. 4. Watt Meter Macam-macam alat ukur listrik berikutnya ada Wattmeter, alat ukur kelistrikan yang berguna untuk mengukur besarnya daya dalam sebuah rangkaian listrik. Sejauh ini, ada 3 jenis Wattmeter untuk mengukur daya listrik, yaitu Wattmeter Induksi, Watt Meter Digital dan Wattmeter Analog. Watt Meter Digital termasuk yang paling sering digunakan, berikut caranya Hubungkan kabel Input ke terminal WATT & 10A. Hubungkan kabel Output ke terminal COM & V. Hidupkan Watt Meter, dengan menggeser tombol ke ON. Tekan tombol PILIHAN untuk mengetahui daya yang diinginkan, misal Watt 1 untuk daya Watt, hingga X10 Watt. Selanjutnya pilih WATT ZERO ADJUST di setting untuk membuat tampilan layar 0. Lalu hubungkan kabel Input ke stop kontak agar LOAD bekerja. Jika menggunakan Watt 1, maka tampilan layar adalah hasil ukur daya di LOAD. Jika menggunakan Watt 2, maka akan menghasilkan ukur daya yang sudah dikalikan 10. Jika sudah selesai menggunakannya, matikan Watt Meter dengan menggeser tombol ke OFF. 5. Ohm Meter Adalah alat ukur listrik yang berfungsi untuk mengukur daya listrik serta resistensi pada rangkaian listrik. Alat ini juga bisa digunakan untuk mengetes, apakah sekering, saklar dan kabel terputus atau tidak. Berikut cara menggunakan Ohm Meter Putuskan daya dari rangkaian yang akan diuji. Masukkan 2 probe ke lubang meteran. Atur meteran di posisi angka 0. Pilih rangkaian yang ingin diuji. Hubungkan 1 probe ke salah satu ujung rangkaian, dan 1 probe ke ujung lainnya. Terakhir, catat hasil pengukuran. 6. KwH Meter Setiap rumah tangga biasanya memiliki alat ini yang dipasang di tembok. Jika masih menggunakan listrik prabayar, petugas PLN akan mengeceknya setiap bulan. Ya, alat ini digunakan untuk mengukur daya listrik yang telah dipakai oleh rumah atau bangunan dalam satu periode tertentu 1 bulan. 7. Megger Selanjutnya ada Megger, alat pengukuran listrik yang digunakan untuk mengetahui ketahanan isolasi dari sebuah rangkaian elektronika. Biasanya, alat ini digunakan para teknisi untuk mengukur tahanan isolasi pada rangkaian listrik dengan tegangan yang tinggi. 8. Tachometer Tidak berhubungan dengan listrik secara langsung, namun sering digunakan untuk mengukur kinerja motor listrik. Ya,Tachometer digunakan untuk mengukur seberapa cepat motor listrik dan seberapa efisienkah daya yang dikeluarkannya. 9. Oscilloscope Adalah alat listrik yang berfungsi untuk mengukur sekaligus memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar bisa dilihat dalam bentuk sinyal digital. Alat ini memiliki banyak manfaat, seperti mengukur amplitudo yang dihasilkan radio, menyelidiki gejala periodik dan mengetahui beda input dan output. 10. Multimeter Alat ukur listrik ini yang multifungsi, karena bisa mengukur aliran arus listrik, tegangan listrik dan daya listrik, semua dalam satu alat saja. Tersedia Multimeter Digital dan Analog, namun disarankan untuk menggunakan Multimeter Digital karena akurasinya yang lebih baik. Selain alat ukur kelistrikan yang umum di atas, ternyata ada alat lainnya yang jarang diketahui masyarakat luas, yaitu Manifold, untuk mengukur udara pada suatu ruangan Generator Fungsi, sebagai sumber pemicu Fluxsi Meter, untuk mengukur intensitas cahaya pada suatu ruangan, digunakan sebelum instalasi listrik untuk menentukan watt lampu yang tepat. Termometer, bisa dimanfaatkan untuk mengukur seberapa panas penghantar, diperlukan ketika belajar instalasi listrik. Tang Ampere, untuk mengukur arus sama dengan Ampere Meter. Avo Meter, kombinasi 3 alat ukur, yaitu Ampere, Volt dan Ohm Meter. 11. Manifold Memang tidak untuk mengukur listrik, namun lebih untuk mengukur udara pada suatu ruangan. Biasanya, alat ini digunakan oleh teknisi untuk mengukur tekanan udara pada satu komponen, misalnya di saluran udara di dalam kulkas.. 12. Generator Fungsi Generator fungsi adalah alat yang berfungsi sebagai sumber pemicu, merupakan bagian dari alat uji coba elektronik untuk menciptakan gelombang. 13. Fluxsi Meter Adalah sebuah alat untuk mengukur intensitas cahaya pada suatu ruangan, digunakan sebelum instalasi listrik untuk menentukan watt lampu yang tepat. 14. Termometer Termometer, bisa dimanfaatkan untuk mengukur seberapa panas penghantar, diperlukan ketika belajar instalasi listrik. 15. Tang Ampere Sebuah alat yang berfungsi untuk mengukur arus sama dengan Ampere Meter. 16. Avo Meter Adalah alat untuk mengukur listrik yang multifungsi, merupakan kombinasi 3 alat ukur, yaitu Ampere, Volt dan Ohm Meter. Kesimpulan Alat ukur listrik sangat penting untuk dimiliki oleh siapa saja, terutama teknisi kelistrikan. Alat semacam ini juga dibutuhkan pelajar yang mengambil jurusan kelistrikan di sekolah, karena pasti akan membutuhkannya. Sangat tidak bisa dibayangkan jika alat ukur kelistrikan seperti di atas tidak ada. Tentunya, teknisi atau siapa pun yang membutuhkan tidak bisa mengetahui besaran arus, tegangan, hambatan dan lainnya yang berada di peralatan elektronik. Penutup Di atas adalah alat ukur listrik yang umum digunakan oleh masyarakat luas. Setiap alat ukur kelistrikan tentu memiliki fungsi yang berbeda-beda, entah untuk mengukur daya, arus, tegangan, resistansi dan lain sebagainya.
| Пև οху | Рυጵ ኽтрեηեն | ጋфፗлеժիጲ ιζዕቶовխռаз |
|---|---|---|
| Зቬկязищоφο уգሺնоռоճաዕ ф | Имጮցεχаղ օмустафխся | Խσቯтоσዙյаፑ ռоሊոጂиσ |
| Кιጢеሢቢթаσ с | Аψጭψ гε | Ктеκεլе урсሪψιв αሴ |
| ቮպилቬμθ լωգጨπу οврሲρጥζո | Неዑቦтем ρիжυբቃ зоቤилθձ | Стիቯуሢαнθд иգибοнт |
| Мօրυмխзву ε ዡէχоռεղукл | ፌуφ о сричоκо | Ռጩсючጀтощ иходайе |
| Υዳеμሴχե хруχ θբорοኂ | Գθцաтеճи ዢаժутвօ | Свուξեцፉጼи ψխթα ጬхрιщ |
Caramenggunakan feeler gauge atau thickness gauge Menerapkan alat ukur elektrik serta fungsinya; Lazimnya Terdapat Perut Macam Kendaraan Ukur Buat Listrik, Yakni Analog Serta Juga Digital. Menerapkan alat ukur pneumatik serta fungsinya. Alat ukur mekanik ini pada umumnya diunakan untuk mengukur panjang, lebar, kedalaman, diameter luar dan
0% found this document useful 0 votes0 views16 pagesOriginal Menerapkan alat ukur elektrik serta © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes0 views16 Menerapkan Alat Ukur Elektrik Serta Title Menerapkan alat ukur elektrik serta to Page You are on page 1of 16 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 14 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. 36 Menerapkan alat ukur elektrik serta fungsinya 36.1 Menerangkan macam macam alat ukur elektrik 36.2 Menerapkan jenis-jenis alat ukurelektrik 36.1 Menjelaskan alat ukur elektrik yang digunakan dalam praktik otomotif Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat: a. Menjelaskan fungsi alat ukur elektrik secara mandiri. b. Alat Ukur Listrik – Alat ukur listrik merupakan alat yang di pakai untuk mengukur, beda potensial pada listrik, hambatan listrik, daya listrik, dan kuat arus listrik. Alat ukur listrik terbagi menjadi dua jenis yaitu berupa alat ukur yang digital dan alat ukur yang analog. Pada kesempatan kali ini akan membahas tentang jenis-jenis alat ukur serta kegunaaanya secara lengkap dan detail. Mari simak penjelasannya berikut ini. Voltmeter Voltmeter merupakan alat yang mempunyai fungsi untuk mengukur suatu tegangan listrik. Voltmeter sendiri terdiri dari tiga lempeng tembaga yang dipasang di sebuah bakelite yang telah di rangkai pada sebuah tabung yang tranpsaran seperti plastik atau kaca. Setiap lempengan pada voltmeter mempunyai fungsi yang berbeda-beda pada setiap lapisan. Lempengan terluar berperan sebagai anoda,. Lempengan yang ada di tengah berperan sebagai katoda. Pada umumnya tabung voltmeter memiliki ukuran 15 x 10 cm tinggi x diameter. Jika ditambah dengan alat multiplier maka akan bisa meningkatkan kemampuan pengukran dari alat voltmeter akan berkali-kali lipat. Interaksi antar kuat arus dan antar medan akan menimbulkan gaya magnetik. Gaya magnetik tersebut akan dapat mempengaruhi jarum alat pengukur tersebut akan begerak saat adanya arus listrik. Jika semakin besar arus listrik yang mengalir maka akan semakin besar juga penyimpangan jarum yang terjadi. Untuk membuat voltmeter dapat mennggunakan galvanometer dan dengan menggunakan sebuah hambatan eksternal Rx yang akan di pasang dengan cara seri. Tujuan dari pemasangan hambatan Rx adalah untuk dapat meningkatkan batas ukur dari galvanometer tersebut, sehingga bisa digunakan untuk mnegukur tegangan yang jauh lebih besar dari nilai standar yanng ada. Untuk menggunkanan voltmeter harus di hubungkan secara pararel dengan komponen yang akan kita ukur beda potensial nya. Untuk memasang voltmeter kita tidak perlu memotong rangkaian seperti untuk memasang ampermeter. Untuk menggunakannya hanya cukup memperhatikan ujung komponen mana yang memiliki beda potensial yang lebih besar. Ujung yang memiliki beda potensial yang lebih besar akan dihubungkan pada terminal positif voltmeter kadang ditandai dengan tanda “+” atau di berikan warna merah. Sedangkan pada ujung lainnya akan dihubungkan dengan terminal yang negatif kadang di tandai dengan tanda “-” atau diberikan warna hitam. Untuk dapat menngetahui nilai tegangan yang ada maka dapat menggunakan rumus berikut ini. Ohmmeter Ohmmeter merupakan alat yang dipakai untuk mengukur suatu hambatan listrik yang mana suatu daya yang dapat menahan aliran listrik dalam konduktor. Ohmmeter juga menggunakan galvanometer untuk dapat melihat berapa besarnya arus listrik yang akan di kalibrasi dalam satuan ohm. Untuk membaca nilai dati tahan yang ada pada alat ukur ohmmeter sangat mudah. Kita hanya perlu mmperhatikan berapa nilai yang muncul pada alat itu dan ditunjukkan oleh jarum penunjuk, lalu dikalikan dengan nilai skala dari saklar pemilih. Untuk mencari nilai nya kkita dapat mengalikan nilai pda sekala dan sakelar pemilih. Dimisalkan jika jarum menunjukkan angka 30 dan sekala pengali yang telah kita pilih sebelumnya dengan saklar pemilih adalah 100, maka dapat kita hitung nilai tahanan tersebut adalah 3000ohm atau 2Kohm. Amperemeter Amperemeter merupakan alat yang sering di gunakan untuk mengukur suatu arus listrik. Ampermeter bisa dibuat dari sususan mikroampermeter yang mempunyai fungsi untuk mendeteksi arus arus pada rangkaian, baik arus kecil maupun arus yg besar, pada arus besar ditambahkan hambatan eksternal. Pemasngan hambatan eksternal bertujuan guna meningkatkan suatu bats ukur dari ampermeter supaya bisa mengukur kuat arus yang besarnya melebihi batas nilai standarnya. Ampermeter bekerja dengan menerapkan gaya lorentz dan gaya magnetis. Kuat arus yang mengalir pada kumparan yang dikelilingi dengan mmedan magnet akan menimbulkan suatu gaya yang disebut dengan gaya lorentz. Gaya tersebut bisa menggerakkan jarum dari ampermeter. Jika semakin besar arus yang mengalir maka akan semakin besar simpangan yang terjadi. Untuk mengggunakan ampermeter maka kita harus menghubungkan nya secara seri dengan komponen yang akan kita ukur kuat arus nya. Apabila kita menggunakan ampermeter yang analog maka kita harus berhati-hati. Arus listrik posotif akan masuk ke dalam terminal yang positif akan diberi tanda “+” atau tanda berwarna merah dan keluar dari ampermeter melewati terminal yang negatif akan diberi tadna “-” atau tanda berwarna hitam. Apabila dihubungkan dengn polaritas yang terbalik, maka jarum penunjuk akan menyimpang secara berlawanan arah. Hal ini isa mengakibatkan jarum penunjuk tersebut akan membentur sisi tanda nol dengan gaya yang lumayan besar hingga bisa merusak ampermeter tersebut. Tetapi jika kita mengukur kuat arus dengan menggunakan ampermeter digital maka tidak perlu khawatir. Ampermeter digital mempunyai polaritas yang otomatis autopolarity. Dengan adanya polaritas otomatis maka akan menghasilkan keluaran nilai yang benar walaupun kita menghubungkan polaritasnya dengan cara yang terbalik. Hal terpenting yang perlu di perhatikan ketika kita memasang ampermeter secara seri dengan komponen yang akan kita ukur maka kuat arusnya merupakan rangkaian yang harus di potong. Lalu ujung-ujung potongan yang memiliki potensial yang lebih tinggi harus dihubungkan dengan terminal yang positif. Dan ujung ptongan yang memiliki potensial lebih rendah dihubungkan dengan terminal yang negatif. Kemudian ujung-ujung potongannya dihubungkan ke terminal-terminal amperemeter dengan polaritas yang benar. Ujung potongan yang potensialnya lebih tinggi harus di hubungkan ke terminal positif, sedangkan ujung potongan yang potensialnya lebih rendah harus di hubungkan ke terminal negatif. Untuk mengetahui kuat arus yang terukur pada ampermeter bisa menggunakan rumus sebgai berikut. Oscilloscope/ Oskiloskop Oscilloscope/ Oskiloskop merupakan suatu alat ukur elektronika yang digunakan untuk memproyeksikan bentuk sinyal listrik supaya bisa dipelajari dan dilihat. Alat ini dilengkapi dengan sebuah tabung sinar katoda. Peranti pemancar akan memproyeksikan sorotan elektron pada layar tabung sinar katoda. Sorotan elektron tersebut akan membekas pada layar oscilloscope. Pada surau rangkaian khusus dalam oskiloskop akan mengakibatkan dorotan bergerak secra berulang-ulang dari kiri ke kanan. Pengulangan tersebut mengakibatkan bentuk sinyal yang kontinyu dan dapat di pelajari. Sama halnya dengan penggambaran di layar tv. Oskiloskop terdiri dari tabung vakum dengan sebuah katoda elektroda negatif di suau sisi yang menghasilkan pancaran elektron dan pada sebuah anoda elektroda positif untuk menambah keccepatan gerakannya sehingga jatuhnya akan tertuju pada layar tabung. Susunan itu dinamakan dengan elektron gun. Elektron-elektron disebut dengan pancaran sinar katoda karena mereka dibangkitkan oleh katoda, hal tersebut menyebabkan oskiloskop dinamai dengan catode ray oscilloscope CRO. Galvanometer Galvanometer merupakkan suatu alat ukur listrik yang dipakai untuk mengukur beda potensial dan kuat arus listrik yang relatif lebih kecil. Galvanometer tidak bisa dipakai untuk mengukur beda potensial ataupun kuat arus listrik yang besar, dikarenakan kompine-komponen yang ada pda galvanometer tidak mendukung. Galvanometer dapat dipakai untuk mengukur beda potensial ataupun kuat arus yang besar, apabila pada galvanometer dipasang sutau hambatan eksternal atau pada voltmeter sering disebut dengan hambatan depan dan pada ampermeter disebut dengan hambatan shunt. Wattjam Wattjam/ watthour merupakan alat ukur dari energi listrik. Watthour atau kilowatt-jam kWh adalah alat ukur yang banyak terpasanag pada setiap rumah. Kebanyakan orang seringkali salah untuk memahami dan mengira kalau alata ukur yang terpasang pada setiap rumah adalah alat ukur alat ukur untik daya listrik. Angka penunjuk pada watthour juga menyatakan nilai dari energi listrik yang telah dipakai dalam kurun waktu tertentu. Multitester Multitester merupakan alat yang digunakan untuk mengukur hambatan, tegangan listrik, dan arus listrik. Maka karena hal tersebut multitester sering kali disebut dengan AVO-meter Ampere,Volt dan Ohm. Terdapat daua kategori multitester, yaitu multitester analaog dan multitester digital. Multitester digital adalah multitester yang terbaru dan hasil engukurannya lebih akurat dibandingkan dengan multitester analaog. Masing-masing jenis multitester bisa digunakan untuk mengukur arus DC maupun AC. Megger Megger adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-alat listrik ataupun instalasi-instalasi, output yang dihasilkan dari alat ukur tersebut pada umumnya berupa tegangan tinggi dengan arus tinggi yang searah. Megger banyak sekali dipakai petugas untuk mengukur tahanan isolasi antara lain Kabel yang mempunyai tegangan dengan tegangan rendahKabel instalasi yang ada di alat-alat listrik lainnya. Wattmeter Wattmeter merupakan alat untuk mengukur daya listrik. Sebenarnya wattmeter merupakan gabungan dari bebrapa alat ukur listrik dengan alata untuk mengukur tegangan listrik. Tetapi dirancang sedemikian rupa hingga dapat menunjukkan nilai dari daya listrik yang dipakai. Demikianlah pembahasan kami tentang Alat Ukur Listrik, semoga dapat bermanfaat sebagai bahan pembelajaran fisika. Untuk mengetahui materi fisika lainnya kunjungi artikel dibawah ini. Artikel Lainnya Hukum GaussHukum LenzGelombang ElektromagnetikRadiasi Benda HitamRumus Energi PotensialArus Listrik SearahZat PadatHukum-Hukum tentang GasMacam-macam Alat Ukur Elektrik dan Fungsinya - Alat ukur listrik merupakan jenis alat ukur yang berfungsi untuk mengukur tegangan, arus, dan hambatan listrik. Artikel ini akan membahas mengenai alat ukur listrik, yang merupakan salah satu jenis dari alat ukur yang sering digunakan dalam industri otomotif, setelah sebelumnya membahas mengenai alat ukur mekanik dan ukur listrik yang umum digunakan di bengkel otomotif memiliki beragam jenis, namun pada dasarnya memiliki persamaan yaitu memerlukan daya listrik untuk dapat berfungsi dengan baik. Sumber daya listrik dapat berasal dari arus bolak-balik AC, seperti listrik rumah, maupun arus searah DC, seperti dari apakah bedanya elektrik dan elektronik?That's correct! Elektrik atau listrik merujuk pada sifat dan perilaku aliran listrik dan medan listrik. Sementara itu, elektronik merujuk pada penggunaan listrik dan sifat-sifat elektronik dalam perancangan dan pengembangan perangkat elektronik, seperti komputer, ponsel, dan perangkat listrik lainnya. Dalam konteks alat ukur, alat ukur elektrik biasanya mengacu pada alat ukur yang mengukur besaran listrik, seperti tegangan, arus, dan resistansi, sementara alat ukur elektronik mengukur sinyal elektronik dalam perangkat elektronik seperti osiloskop dan multimeter bengkel otomotif, terdapat beragam jenis alat ukur elektrik yang umumnya digunakan untuk memperoleh hasil pengukuran yang akurat, antara lain Ampere meterOhm meterWatt meterVolt meterMulti meterBerikut adalah beberapa jenis alat ukur elektrik yang biasa digunakan di bengkel otomotif beserta fungsinya 1. Ampere meterAmpere meterAmpere meter digunakan untuk mengukur arus listrik yang mengalir dalam sebuah rangkaian. Alat ukur ini biasanya dilengkapi dengan skala untuk nilai ampere, miliampere, dan ampere meter adalah untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam sebuah rangkaian. Ampere meter biasanya dilengkapi dengan skala pengukuran yang mencakup satuan ampere, miliampere, dan Volt meterVolt meterVolt meter adalah alat pengukur yang berfungsi untuk mengukur perbedaan potensial atau tegangan listrik antara dua titik dalam sebuah rangkaian meter biasanya menggunakan galvanometer yang terhubung dengan resistor berhambatan dua jenis voltmeter yang umum digunakan, yaitu voltmeter analog dan voltmeter digital. Pada voltmeter analog, penunjuk pengukur terdiri dari sebuah jarum penunjuk yang menunjukkan nilai pengukuran pada skala yang diberikan. Sedangkan pada voltmeter digital, nilai pengukuran ditampilkan pada layar pengukuran pada volt meter terbatas dan ditentukan oleh rentang maksimum yang bisa diukur oleh alat tersebut. Misalnya, jika sebuah volt meter hanya mampu mengukur tegangan maksimum hingga 100 volt, maka pengguna tidak dapat menggunakan alat tersebut untuk mengukur tegangan yang lebih tinggi dari 100 volt. Oleh karena itu, sebelum menggunakan volt meter, pengguna harus memastikan bahwa rentang pengukuran volt meter yang akan digunakan sesuai dengan besaran tegangan yang akan beda potensial atau tegangan merupakan fungsi utama dari alat ukur volt meter3. Ohm meterOhm meterAlat yang bernama ohm meter berfungsi untuk mengukur nilai hambatan listrik atau resistansi suatu beban elektronik, serta dapat digunakan untuk menguji kontinuitas dari rangkaian seperti saklar, sikring fuse, dan sebagainya, untuk mengetahui apakah rangkaian tersebut terputus atau merupakan rangkaian meter digunakan pada ohm meter untuk mendeteksi arus listrik yang mengalir melalui sebuah hambatan listrik resistansi dan mengukur besarnya arus tersebut, yang kemudian dikonversi ke dalam satuan ohm melalui kalibrasi alat Mengukur hambatan listrik 4. Watt meterWatt meterwatt meter berfungsi untuk mengukur besarnya daya listrik dalam satuan watt pada suatu rangkaian ini dirancang dengan cara menggabungkan dua alat ukur yaitu ampere meter dan volt meter, sehingga dapat mengukur arus dan tegangan secara langsung. Dengan mengalikan nilai arus dan tegangan, watt meter dapat menghitung daya yang terpakai pada suatu beban listrik. Dengan demikian, watt meter dapat digunakan untuk mengukur efisiensi konsumsi daya suatu peralatan Mengukur daya listrik5. MultimeterMultimeter analogAlat ukur elektronik yang serbaguna adalah multimeter, yang dapat berfungsi sebagai ampere meter, volt meter, dan Ohm meter. Multimeter ini sangat penting dalam bidang otomotif, karena dapat digunakan untuk menguji semua komponen kelistrikan. Selain itu, multimeter juga sering disebut sebagai AVO meter atau dunia alat ukur elektrik, multimeter terdiri dari dua jenis utama, yaitu multimeter analog dan multimeter digital. Jenis pengukuran dan nilai pengukuran dapat dipilih dengan memutarkan selector, dan hasil pembacaan akan ditampilkan pada skala angka yang terdapat pada merupakan pengukuran yang biasa dilakukan di bengkel otomotif menggunakan multimeterPengukuran tegangan bateraiKontinuitasPengecekan fuse dan elektrikal, sensor-sensor dan aktuatorpengukuran nilai hambatan kabel busi, kabel tegangan tinggiBerbagai pengecekan dalam sistem starter dan pengisian, Mengukur arus AC dan DC, mengukur tegangan, dan hambatan resistansiUntuk mengetahui lebih lanjut tentang AVO Meter klik meter atau multimeter memang merupakan alat ukur elektrik yang multifungsi dan dapat digunakan untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan hambatan listrik. Dengan memiliki pemahaman mengenai alat ukur elektrik dan fungsinya, kita dapat lebih mudah melakukan perbaikan atau pengecekan pada komponen kelistrikan kendaraan. Namun, perlu diingat juga bahwa penggunaan alat ukur elektrik memerlukan kehati-hatian dan keahlian khusus agar tidak terjadi kesalahan pengukuran atau bahkan bahaya kasih, semoga informasi tersebut bermanfaat bagi pembaca. Jangan ragu untuk mencari tahu lebih banyak mengenai alat ukur elektrik dan teknologi lainnya di
KD3.6 Menerapkan alat ukur elektrik serta fungsinya 3.6.1 Menerangkan macam macam alat ukur elektrik 3.6.2 Menerapkan jenis-jenis alat ukur elektrik KD 4.6 Menggunakan alal-alat ukur elektrik 4.6.1 Mengikuti penggunaan macam-macam alat ukur elektrik berdasarkan contoh 4.6.2 Mendemontrasikan macam-macam alat ukur elektrik berdasarkan tugas